Tak kenal maka tak sayang. Inilah pepatah yang disampaikan Kepala Program Studi (Ka Prodi) D4 Manajemen Bisnis&nbsp; Politeknik Pos Indonesia, Dr Prety Diawati S.Sos MM dalam sambutan acara kunjungan industri ke Bogasari Jakarta. Ia mengakui tidak hanya para mahasiswa, tapi dirinya juga menggemari kuliner yang berbahan tepung terigu seperti mie dan roti.

&ldquo;Apalagi anak kos, mi instan Indomie adalah kesukaan para mahasiswa,&rdquo; ucap Prety sembari tersenyum dan melirik ke arah sekitar 193&nbsp; mahasiswa yang hadir di zoom&rsquo;s meeting. &nbsp;

KaProdi D4 ini menegaskan, kunjungan industri merupakan mata kuliah yang wajib diikuti para mahasiswa jurusan manajemen bisnis. Makanya kunjungan ini tidak hanya untuk mengenal lebih dekat Bogasari sebagai produsen tepung terigu bahan baku makanan yang akrab di lidah para mahasiswa, tapi juga memahami manajemen dan terapan teknologi di Bogasari. Apalagi Bogasari dikenal sebagai industri tepung terigu pertama dan terbesar di Indonesia.

Mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir, kunjungan industri yang berlangsung pada Kamis pagi, 23 Juni 2022 ini terpaksa digelar secara virtual melalui aplikasi zoom&rsquo;s meeting. Meski hanya secara virtual, tak mengurangi animo dan semangat para mahasiswa untuk mengenal lebih dekat profil perusahaan Bogasari sebagai anak usaha dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk.&nbsp; Bahkan karena virtual, mahasiswa dari kampus yang berlokasi di Bandung ini jadi lebih mudah mengikuti.

Dalam sesi tanya jawab, tidak sedikit mahasiswa yang antusias bertanya, khususnya tentang manajemen Bogasari dalam menjaga keberlangsungan usaha selama pandemi. Mulai dari menjaga kualitas produk, jaminan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), pelaksanaan protokol kesehatan, jaminan ketersediaan dan distribusi produk terigu, dan banyak aspek manajemen lainnya.

Dalam paparan perusahaan Bogasari ada dua materi yang disampaikan yakni profil perusahaan oleh Head of Public Relations Divisi Bogasari Rudianto Pangaribuan dan seputar produksi oleh Triyono, Head Miller atau Manajer Mill Grup IV. Masing-masing sesi mendapat alokasi waktu 1,5 jam dan sudah termasuk sesi tanya jawab. Sebelumnya ditayangkan 2 video yakni Company Profile Indofood dan proses produksi Bogasari pabrik Jakarta.

Ada hal menarik saat sesi tanya jawab, yakni seorang mahasiswa bernama Elyadi Jahid sudah membuka usaha makanan berbasis tepung terigu dengan merek Youth Fried Chicken. Ia mulai membuka usaha sejak pandemi dan memakai tepung terigu Bogasari merek Lencana Merah. &ldquo;Alhamdulillah saya pakai 2 karung atau 50 kg terigu Lencana Merah per minggu. Kualitasnya bagus. Produk ayam goreng saya dikenal jadi gurih dan disukai banyak orang. Usaha ini saya buka pas pandemi, karena kuliah online jadi banyak waktu kosong,&rdquo; ungkap Elyadi yang menjalankan usahanya di Sumedang.

Bogasari sangat bangga bisa berbagi informasi seputar teknologi industri melalui kunjungan industri. Program kunjungan industri ini sudah dibuka Bogasari sejak 20 tahun lebih yang lalu dan terbuka bagi kelompok masyarakat manapun selama memenuhi syarat. Hanya karena masih pandemi maka kunjungan industri digelar secara daring. (RAP)

Tak kenal maka tak sayang. Inilah pepatah yang disampaikan Kepala Program Studi (Ka Prodi) D4 Manajemen Bisnis&nbsp; Politeknik Pos Indonesia, Dr Prety Diawati S.Sos MM dalam sambutan acara kunjungan industri ke Bogasari Jakarta. Ia mengakui tidak hanya para mahasiswa, tapi dirinya juga menggemari kuliner yang berbahan tepung terigu seperti mie dan roti.

&ldquo;Apalagi anak kos, mi instan Indomie adalah kesukaan para mahasiswa,&rdquo; ucap Prety sembari tersenyum dan melirik ke arah sekitar 193&nbsp; mahasiswa yang hadir di zoom&rsquo;s meeting. &nbsp;

KaProdi D4 ini menegaskan, kunjungan industri merupakan mata kuliah yang wajib diikuti para mahasiswa jurusan manajemen bisnis. Makanya kunjungan ini tidak hanya untuk mengenal lebih dekat Bogasari sebagai produsen tepung terigu bahan baku makanan yang akrab di lidah para mahasiswa, tapi juga memahami manajemen dan terapan teknologi di Bogasari. Apalagi Bogasari dikenal sebagai industri tepung terigu pertama dan terbesar di Indonesia.

Mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir, kunjungan industri yang berlangsung pada Kamis pagi, 23 Juni 2022 ini terpaksa digelar secara virtual melalui aplikasi zoom&rsquo;s meeting. Meski hanya secara virtual, tak mengurangi animo dan semangat para mahasiswa untuk mengenal lebih dekat profil perusahaan Bogasari sebagai anak usaha dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk.&nbsp; Bahkan karena virtual, mahasiswa dari kampus yang berlokasi di Bandung ini jadi lebih mudah mengikuti.

Dalam sesi tanya jawab, tidak sedikit mahasiswa yang antusias bertanya, khususnya tentang manajemen Bogasari dalam menjaga keberlangsungan usaha selama pandemi. Mulai dari menjaga kualitas produk, jaminan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), pelaksanaan protokol kesehatan, jaminan ketersediaan dan distribusi produk terigu, dan banyak aspek manajemen lainnya.

Dalam paparan perusahaan Bogasari ada dua materi yang disampaikan yakni profil perusahaan oleh Head of Public Relations Divisi Bogasari Rudianto Pangaribuan dan seputar produksi oleh Triyono, Head Miller atau Manajer Mill Grup IV. Masing-masing sesi mendapat alokasi waktu 1,5 jam dan sudah termasuk sesi tanya jawab. Sebelumnya ditayangkan 2 video yakni Company Profile Indofood dan proses produksi Bogasari pabrik Jakarta.

Ada hal menarik saat sesi tanya jawab, yakni seorang mahasiswa bernama Elyadi Jahid sudah membuka usaha makanan berbasis tepung terigu dengan merek Youth Fried Chicken. Ia mulai membuka usaha sejak pandemi dan memakai tepung terigu Bogasari merek Lencana Merah. &ldquo;Alhamdulillah saya pakai 2 karung atau 50 kg terigu Lencana Merah per minggu. Kualitasnya bagus. Produk ayam goreng saya dikenal jadi gurih dan disukai banyak orang. Usaha ini saya buka pas pandemi, karena kuliah online jadi banyak waktu kosong,&rdquo; ungkap Elyadi yang menjalankan usahanya di Sumedang.

Bogasari sangat bangga bisa berbagi informasi seputar teknologi industri melalui kunjungan industri. Program kunjungan industri ini sudah dibuka Bogasari sejak 20 tahun lebih yang lalu dan terbuka bagi kelompok masyarakat manapun selama memenuhi syarat. Hanya karena masih pandemi maka kunjungan industri digelar secara daring. (RAP)

Tak kenal maka tak sayang. Inilah pepatah yang disampaikan Kepala Program Studi (Ka Prodi) D4 Manajemen Bisnis&nbsp; Politeknik Pos Indonesia, Dr Prety Diawati S.Sos MM dalam sambutan acara kunjungan industri ke Bogasari Jakarta. Ia mengakui tidak hanya para mahasiswa, tapi dirinya juga menggemari kuliner yang berbahan tepung terigu seperti mie dan roti.

&ldquo;Apalagi anak kos, mi instan Indomie adalah kesukaan para mahasiswa,&rdquo; ucap Prety sembari tersenyum dan melirik ke arah sekitar 193&nbsp; mahasiswa yang hadir di zoom&rsquo;s meeting. &nbsp;

KaProdi D4 ini menegaskan, kunjungan industri merupakan mata kuliah yang wajib diikuti para mahasiswa jurusan manajemen bisnis. Makanya kunjungan ini tidak hanya untuk mengenal lebih dekat Bogasari sebagai produsen tepung terigu bahan baku makanan yang akrab di lidah para mahasiswa, tapi juga memahami manajemen dan terapan teknologi di Bogasari. Apalagi Bogasari dikenal sebagai industri tepung terigu pertama dan terbesar di Indonesia.

Mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir, kunjungan industri yang berlangsung pada Kamis pagi, 23 Juni 2022 ini terpaksa digelar secara virtual melalui aplikasi zoom&rsquo;s meeting. Meski hanya secara virtual, tak mengurangi animo dan semangat para mahasiswa untuk mengenal lebih dekat profil perusahaan Bogasari sebagai anak usaha dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk.&nbsp; Bahkan karena virtual, mahasiswa dari kampus yang berlokasi di Bandung ini jadi lebih mudah mengikuti.

Dalam sesi tanya jawab, tidak sedikit mahasiswa yang antusias bertanya, khususnya tentang manajemen Bogasari dalam menjaga keberlangsungan usaha selama pandemi. Mulai dari menjaga kualitas produk, jaminan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), pelaksanaan protokol kesehatan, jaminan ketersediaan dan distribusi produk terigu, dan banyak aspek manajemen lainnya.

Dalam paparan perusahaan Bogasari ada dua materi yang disampaikan yakni profil perusahaan oleh Head of Public Relations Divisi Bogasari Rudianto Pangaribuan dan seputar produksi oleh Triyono, Head Miller atau Manajer Mill Grup IV. Masing-masing sesi mendapat alokasi waktu 1,5 jam dan sudah termasuk sesi tanya jawab. Sebelumnya ditayangkan 2 video yakni Company Profile Indofood dan proses produksi Bogasari pabrik Jakarta.

Ada hal menarik saat sesi tanya jawab, yakni seorang mahasiswa bernama Elyadi Jahid sudah membuka usaha makanan berbasis tepung terigu dengan merek Youth Fried Chicken. Ia mulai membuka usaha sejak pandemi dan memakai tepung terigu Bogasari merek Lencana Merah. &ldquo;Alhamdulillah saya pakai 2 karung atau 50 kg terigu Lencana Merah per minggu. Kualitasnya bagus. Produk ayam goreng saya dikenal jadi gurih dan disukai banyak orang. Usaha ini saya buka pas pandemi, karena kuliah online jadi banyak waktu kosong,&rdquo; ungkap Elyadi yang menjalankan usahanya di Sumedang.

Bogasari sangat bangga bisa berbagi informasi seputar teknologi industri melalui kunjungan industri. Program kunjungan industri ini sudah dibuka Bogasari sejak 20 tahun lebih yang lalu dan terbuka bagi kelompok masyarakat manapun selama memenuhi syarat. Hanya karena masih pandemi maka kunjungan industri digelar secara daring. (RAP)

Ratusan Mahasiswa Kunjungan Virtul ke Bogasari

Ratusan Mahasiswa Kunjungan Virtul ke Bogasari